Mengamati kecenderungan infotainment sekarang ini, rasanya pantas MUI mengeluarkan fatwa haram terhadap tayangan informasi dan hiburan yang satu ini.
Meskipun sebenarnya lebih baik kalau yang disoroti bukan pada medianya namun lebih kepada contentnya.
Jadi media yang bukan infotaiment, kalau ada yang pemberitaannya mirip-mirip infotaiment (seperti mengandung unsur fitnah, menonjolkan seksualitas, dsbnya) juga harus dilarang beredar di masyarakat.
Meskipun sebenarnya lebih baik kalau yang disoroti bukan pada medianya namun lebih kepada contentnya.
Jadi media yang bukan infotaiment, kalau ada yang pemberitaannya mirip-mirip infotaiment (seperti mengandung unsur fitnah, menonjolkan seksualitas, dsbnya) juga harus dilarang beredar di masyarakat.
Tapi gue cukup menyatakan keberpihakan terhadapan kemungkinan pelarangan infotainment tersebut. Alasannya antara lain karena hal-hal seperti di bawah ini :
Kalo diperhatiin sebenernya cuma ada sekitar 3 sampai 5 berita setiap hari dari dunia artis yang diputer terus berulang-ulang sepanjang hari dari pagi sampe malam sama hampir semua stasiun televisi yang ada. Dan lebih parah lagi, berita yang sama itu juga bisa terus diulang sampai tiga hari lebih ke depan...
Seandainya hal semacam itu bisa diterapkan buat menstimuli orang supaya tambah cerdas atau jadi nggak mau berbuat jahat, karena dibombardir oleh materi yang bermanfaat buat itu...
Bukannya diserang secara gencar oleh berita nggak penting-yang narasinya norak bin lebay-dan membuat orang yang bahkan nggak pinter sekalipun sadar kalo mereka lagi digoblok-goblokin ama infotainment.
Terus infotainment itu egois banget. Dia merasa artis wajib kasih statement (pernyataan) atau menjawab pertanyaan walaupun kemudian statement/ jawaban itu kemudian diputarbalikkan sama infotainment sehingga hampir setiap artis jera bicara dengan infotainment.
Kalau ada artis menolak bicara di depan infotainment artis itu kemudian dijelek2in oleh infotainment sendiri. Dibilang nggak tau diri, karena kalo nggak ada infotainment katanya mereka nggak bisa eksis ato meningkat karirnya selama ini.
Kalo begitu, gue jadi aneh sama infotainment.
Bukannya infotainment itu mengangkat liputan tentang artis yang memang sendirinya udah berprestasi dalam karirnya sehingga disukai banyak penggemar jadi biar banyak pemirsanya infotainment harus nyuguhin tayangan tentang artis itu ya? Logikanya, infotainment yang lebih butuh artis ketimbang sebaliknya. Tanpa infotainment menyorot kehidupan pribadinya juga beberapa artis pasti bisa tetap eksis karena kemampuannya di bidangnya.
Kalo infotainment merasa artis berutang kepadanya, jangan-jangan emang infotainment keseringan nayangin berita artis yang cuma cari sensasi doang ya? Kalo artis cari sensasi mah, aib justru dijual ama dia di depan kamera....
Infotainment juga cara mencari beritanya suka nggak etis. Nyodorin mic dengan maksa, mancing artis menjawab dengan kata-kata yang manas2in dan bikin si artis tersinggung (jadi artis tuh musti tabah bgt ya), ngejer-ngejer sampe si wartawan infotainmentnya kadang2 kejepit pintu mobil (salah siapa...?)... Ato, ada nggak ya, wartawan yang dilemparin barang sama artis? kalo ada juga nggak heran sih, soalnya di dalam diri manusia selalu ada naluri defensif (pertahanan/ melindungi diri) dari sesuatu yang bersifat menyerang dia. Karena itu lah manusia masa lalu mengembangkan kemampuan melemparkan tombak ke arah binatang buas.
Yah pokoknya banyak deh cara-cara mencari berita wartawan infotainment yang melanggar kode etik jurnalistik. Tapi mereka masih ngotot aja pengen dianggap jurnalis/ wartawan. Padahal banyak wartawan non-infotainment yang kayanya menolak setengah mati disama-samain sama mereka.
Alasan yang sering dikemukain kalau infotainment adalah kebutuhan konsumsi ibu-ibu adalah alasan yang basi. Ibu2 rumah tangga juga orang yang berpendidikan loh. Mereka bisa dengan senang hati menonton tayangan drama yang berkualitas, liputan peternakan ikan bawal, atau acara2 ringan lainnya yang memberi informasi berguna, karena kapasitas otaknya memang memadai untuk itu.
Orang yang belum berpendidikan aja seharusnya disuguhi acara yang mendidik. Apalagi yang lebih pinter, taraf acaranya harusnya lebih tinggi lagi lah... Hayooo ketauan ya, yang doyan nonton infotainment pasti dasarnya nggak pinter. Tapi nggak kok, kalo mau kita pasti bisa lebih pinter, dengan memilih tayangan yang lebih berkualitas buat ditonton.
I'm so glad to say "good bye" for Infotainment (gosip selebritis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar