Gizi mempunyai peranan strategis dalam kehidupan manusia. Dimulai pada masa anak-anak, semakin seimbangnya asupan gizi seorang anak, maka akan memberi pengaruh yang lebih baik terhadap perkembangannya.
Namun demikian jika asupan gizinya tidak seimbang (baik kurang atau berlebihan) akan memberikan dampak yang buruk terhadap perkembangan si anak atau status kesehatan anak/ orang dewasa.
Gizi Berlebih (Over Nutrition)
Peningkatan kemakmuran ternyata menyebabkan meningkatnya prevalensi gizi lebih. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pangan.
Pola makan di kota2 besar telah berubah dari pola tradisional yang banyak mengandung karbohidrat dan serat menjadi pola modern dengan kandungan protein, lemak, gula dan garam yang tinggi tetapi miskin serat.
"Gizi lebih" disebabkan karena konsumsi pangan (zat2 gizi) yang melebihi kebutuhan normal tubuh manusia.
Salah satu bentuk "gizi lebih" berupa kegemukan (obesitas), yang seringkali diikuti dengan timbulnya berbagai penyakit kronis.
1. Kegemukan (obesitas)
Masalah obesitas merupakan masalah yang penting ditanggulangi sebab selain merupakan faktor resiko munculnya penyakit2 degeneratif juga dapat mempengaruhi aktifitas dan produktivitas kerja.
Meskipun fakta fisiologis timbulnya penyakit kronis pada umumnya belum jelas benar, namun berbagai studi menunjukkan bahwa resiko timbulnya penyakit kronis pada umumnya meningkat pada penderita kegemukan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pemicu utama dari timbulnya berbagai macam penyakit kronis adalah berat badan yang berlebih.
2. Diabetes Melitus
Kemungkinan terkena penyakit diabetes melitus bagi penderita gizi lebih adalah hampir 3 kali lipat dibanding orang dengan berat badan normal.
Dari berbagai pustaka diketahui bahwa diabetes melitus menempati urutan keempat penyebab kematian di dunia.
3. Penyakit Kanker
Laki2 yang mengalami kegemukan akan mempunyai resiko tinggi untuk menderita kanker usus, dubur (rectum) dan kelenjar prostat.
Sedangkan wanita yang mengalami kegemukan akan mempunyai resiko tinggi untuk menderita kanker payudara dan kanker rahim.
Namun disadari masih diperlukan berbagai penelitian lebih lanjut untuk melihat keterkaitan antara gizi lebih dengan resiko terkena kanker
4. Penyakit Kardiovaskuler
Di seluruh dunia pembunuh paling utama ternyata adalah penyakit kardiovaskuler (PKV) dengan jumlah kematian sekitar 12 juta orang pertahun (lbh krg 25%).
Dari berbagai pustaka telah diketahui bahwa gizi lebih yang biasanya diikuti dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah pada akhirnya akan dikaitkan dengan peningkatan resiko terkena PKV.
Gizi Kurang
Di antara sekian banyak masalah kekurangan zat gizi ada empat yang dianggap sangat penting yaitu :
- kurang energi-protein (KEP)
- kurang vitamin A
- kurang yodium (gondok endemik) dan
- kurang zat besi (anemia zat besi)
Keadaan gizi kurang tingkat berat pada masa bayi dan kanak2 ditandai dengan 2 macam sindrom yaitu kwashiorkor (kurang konsumsi protein) dan marasmus (rendahnya konsumsi energi dan protein/ KEP)
Kwashiorkor
Anak yang mengalami keadaan ini menunjukkan pertumbuhan yang terhambat, kurus dan odema. Di samping itu biasanya mengalami mencret2 dan anemi, perut buncit, rambut mudah lepas dan kulit berwarna pucat serta kering dan kasar.
Marasmus
Secara klinis ditandai dengan berat badan kurang dari 60% berat badan anak normal menurut umurnya, kurus, kehilangan lemak di bawah kulit, perut buncit, muka bentuk bulan, dan umumnya mengalami mencret2 dan anemi.
Kekurangan energi yang kronis pada anak2 dapat menyebabkan anak2 tersebut lemah, pertumbuhan jasmani terlambat, dan perkembangan selanjutnya terganggu.
Pada ibu2 yang mengalami kurang gizi, anak yang dilahirkannya umumnya prematur, kecil, dengan angka kematian yang cenderung tinggi atau menderita kelainan fungsi saraf-mental.
Pada bayi, protein merupakan bagian penting selama masa pertumbuhannya dan masa perkembangan tubuhnya misalnya untuk tulang, otot, dan organ tubuh lainnya. Kekurangan gizi pada masa2 ini juga dapat mengakibatkan retardasi mental dan itu tidak dapat diperbaiki lagi.
Selain marasmus dan kwashioskor penyakit yang dapat terjadi akibat kurang gizi adalah pellagra, riketsia, beri2 serta skurvi. Beri2 pada khususnya menjadi masalah kesehatan masyarakat sejak dikenalkannya beras giling yang perilkarpium dan kulit ari berasnya ikut terlepas pada proses penggilingan padahal disana banyak mengandung vitamin B.
Sumber : Info POM dengan proses edit seperlunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar