Sabtu, 07 Agustus 2010

Latar Belakang Terjadinya Kejahatan

Pada dasarnya saya lebih condong kepada pemahaman bahwa definisi kejahatan adalah rumusan anti-proteksi terhadap hak kepemilikan dan kepentingan kaum yang lebih berkuasa. 

Namun saya juga mempertimbangkan bahwa beberapa tindakan kejahatan (seperti kejahatan terhadap nyawa, kejahatan terhadap harta benda, dan bahkan sekedar penyimpangan) memang benar2 menimbulkan ketidaknyamanan secara sosial.

Maka dari itu penting untuk mencegah terjadinya kejahatan tersebut sebelum terjadi. Dengan melihat latar belakang atau penyebab timbulnya kejahatan, yang antara lain berupa :

  • Pola pengasuhan (anak) yang dekat dengan kekerasan.
  • Kepribadian yang impulsif. Juga gangguan2 kepribadian tertentu seperti halusinasi dan lain sebagainya.
  • Asosiasi (kedekatan intim) dengan kelompok penyimpang dimana seseorang kemudian dapat melakukan pengamatan mendalam (observasi) dan meniru apa yang dilakukan anggota kelompok yang diamatinya.
  • Konon tingkat intelejensi yang rendah, terhubung dengan perilaku jahat karena reaksi frustasi tidak mampu menyamai orang lain atau sebaliknya, karena ketidakmampuan menyerap nilai2 yang baik.
  • Di sisi lain, kecerdasan juga diklaim merupakan faktor pendorong untuk melakukan kejahatan karena kemampuan kognitifnya yang baik.
  • Pilihan rasional. Mempertimbangkan target kejahatannya potensial dan/atau rentan (salah satu atau kedua hal ini sekaligus), motivasi si pelaku yang kuat (target kejahatan bernilai tinggi bagi pelaku), dan tidak adanya penjaga yang mampu melindungi target.
  • Patah atau melemahnya sesuatu yang mengontrol orang untuk tidak melakukan kejahatan. Kontrol itu bisa berasal dari institusi seperti sekolah, keluarga, dll; atau dari dalam diri sendiri (self-image yang positif maupun keimanan)
  • Stigma yang diberikan lingkungan yang menyebabkan seorang yang baru sekali melakukan kejahatan merasa tidak diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan bahkan dipojokkan untuk mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai penjahat sehingga pada akhirnya dia benar2 menjalani yang disebut karir kriminal (penjahat sesungguhnya).
  • Posisi kelas ekonomi yang tidak menguntungkan. Saya menganggap 90% karena ini.

Sumber : Kompilasi bahan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar