Selasa, 10 Agustus 2010

Penyakit Pikun (DA)

Dementia Alzheimer atau yang biasa disebut pikun, merupakan penyakit, bukan proses perjalanan usia tua yang normal. Dementia alzheimer (DA) adalah satu bentuk dementia akibat degenerasi otak yang paling sering ditemukan dan paling ditakuti.

Penyandang dementia alzheimer akan mengalami pengurangan massa otak yang tidak normal karena sel-sel saraf mengalami kematian yang cepat sehingga menyebabkan volume otak akan mengecil. Selain itu, transmisi antar sel-sel otak menjadi terganggu karena asetikolin (zat yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antar sel otak) menurun jumlahnya.

Dementia lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria.

Orang yang lebih beresiko terkena penyakit ini, yakni mereka yang memiliki riwayat seperti :
  • latar belakang keluarga ada yang menyandang penyakit dementia alzheimer.
  • latar belakang keluarga ada yang menyandang penyakit parkinson.
  • latar belakang keluarga ada yang menderita sindroma down.
  • riwayat cedera kepala berat.
  • tingkat pendidikan yang rendah
  • penyakit kelenjar tiroid (penyakit gondok)
  • penyakit diabetes melitus (kencing manis)
  • penyakit stroke
  • penyakit hipertensi

Adapun 10 gejala umum yang terjadi pada penderita dementia alzheimer adalah :
  • gangguan daya ingat yang mempengaruhi keterampilan pekerjaan
  • kesulitan melakukan tugas yang biasa dilakukan
  • kesulitan berbicara bahasa
  • gangguan pengenalan waktu dan tempat, dan
  • kesulitan pengambilan keputusan yang tepat
  • kesulitan berpikir abstrak
  • salah meletakkan barang
  • perubahan mood dan tingkah laku
  • perubahan kepribadian
  • kehilangan inisiatif

Dementia sering menyerang mereka yang berusia 50 tahun atau lebih, namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pula pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Pada usia lebih dari 65 tahun, insiden dementia mencapai 15% dan jumlah ini akan meningkat dua kali lipat setiap kenaikan umur 5 tahun.

Penyakit dementia dapat diatasi dengan memeriksakan diri ke dokter. Biasanya dokter yang memeriksa akan merujuk pasien pada dokter spesialis (psikiater, neurolog, dan geriater) agar dilakukan pemeriksaan lebih teliti dan mendalam.

Saat ini juga telah tersedia obat anti dementia. Obat ini akan sangat bermanfaat untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit tersebut.


Sumber : Tim Dokter Klinik Kantor Pusat DJBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar