Kamis, 05 Agustus 2010

Politik dalam Humor Ironi, Sinisme, dan Sarkasme

"Konon dalam melontarkan pendapat pun ada aturannya. Biarkan orang lain memaparkan pendapatnya terlebih dahulu sampai tuntas, dengarkan dengan baik, baru kemudian kamu memberi pendapatmu. Semua itu dikatakan sebagai suatu diskusi yang beradab dan berkelas. Dalam debat pun harus demikian, konon," ujar sang guru.

"Lantas bagaimana dengan perang mulut, interupsi, dan tinju di DPR itu, Pak? Apakah mereka lantas tak beradab dan tak berkelas juga?" tanya sang murid.
Sang guru menjawab :
"Yang kubilang tadi aturan bagi kita manusia biasa, muridku. Bagi para dewa aturannya lain lagi..."


Menonton polah tingkah politisi kita tak ada bedanya dengan menonton film2 Jackie Chan.
Ada perang mulut, ada percintaan, ada korupsi, dan tentu saja, ada baku hantamnya.


Pernahkah Anda pikirkan bahwa para politisi kita itu tidak pernah pandai bersyukur?
Sebenarnya mereka bisa sekeren Cassanova ; sebijak Socrates ; dan sangat berpengaruh seperti Hitler.
Tapi apa yang terjadi?
Mereka malah sebejad Cassanova ; segila Hitler ; dan segendut Socrates


Mau lagi? Baca aja Humor SBY-JK (Wahyu Untara)...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar